Kyai Haji As’ad Humam, Sang Penemu Metode Revolusioner Baca Alquran: Iqro

Kyai Haji As'ad Humam, Sang Penemu Metode Revolusioner Baca Alquran: Iqro
Gambar dari: tribunnews

K.H. As’ad Humam adalah penemu yang gerak tubuhnya terbatas karena menderita pengapuran tulang belakang selama lebih dari empat puluh tahun.

Jika kita pernah belajar mengaji dengan menggunakan buku ngaji “IQRO” pastinya pernah memperhatikan bagian sampul belakang buku iqro tersebut kan? Maka disitu akan terdapat foto seorang kakek yang sedang memegang tongkat. Apakah Anda sudah tahu siapakah beliau? Ya, beliau adalah K.H. As’ad Humam.

Apakah Anda sudah tahu dengan seorang kakek yang ada di balik sampul buku iqro tersebut? berikut ini adalah kisah selengkapnya.

SEJARAH TERBENTUKNYA BUKU IQRO

Mungkin masih banyak orang yang belum mengenal secara persis dari sosok K.H. As’ad Humam sanga penulis buku iqro. K.H. As’ad humam lahir pada tahun 1933 di Yogyakarta. Beliau merupakan seorang pelopor salah satu metode cepat belajar membanca AL Qur’an yang populer sebagai metode iqro.

Menginjak remaja beliau mengalami gangguan fisik berupa pengapuran dini dibagian tulang belakang sehingga menjadikan beliau tidak mampu lagi bergerak secara wajar.

Beliau ternyata bukan seorang akademis atau dari kalangan terdidik yang lulusan Pesantren ataupun Sekolah Tinggi Islam. Beliau hanyalah seorang lulusan kelas 2 Madrasah Mualimin Muhammadiyah Yogyakarta ( setara dengan SMP ).

Nama asli beliau hanya As’ad saja dari ayah yang bernama H. Humam Siraj. Jadi nama yang diletakan pada sampul belakang adalah nama dari beliau dan ayahnya. K.H As’ad tinggal di kampung Selokraman, Kotagede, Yogyakarta.

K.H. As’ad Humam adalah anak kedua dari 7 saudara. Dan pekerjaan dari kedua orang tuanya adalah wiraswasta, maka tidak heran jika saudara beliau tidak ada yang menjadi pegawai negeri sipil ( PNS ) satupun, karena memang dari kedua orang tuanya sudah mewariskan jiwa wiraswasta.

K.H. As’ad sendiri adalah seorang pedagang perhiasan imitasi di pasar Brignharjo, di are Malioboro, Yogyakart. Dari profesi beliaulah mengantarkannya berkenalan dengan seorang kyai yang bernama K.H Dahlan Salim Zakarsyi. Berawal dari silaturohmi, kemudian beliau K.H As’ad memulai mengenal metode Qiroati.

Dan dari Qiroati inilah muncul gagasan-gagasan K.H As’ad humam untuk lebih bisa mengembangkannya. ini supaya lebih mempermudah penerimaan metode yang beliau pelajari untuk para santri yang sedang belajar Al Qur’an. Mulai sejak itu mulailah K.H As’ad melakukan eksperimen, dan hasilnya kemudian beliau catat dan kemudian diberikan kepada K.H Dahlan untuk diusulkan.

Tapi sangat sering sekali gagasan-gagasan beliau ditolak oleh K.H Dahlan, terutamanya untuk dimasukan kedalam Qiroati, karena menurut sang Kyai H. Dahlan Qiroati merupakan inayah dari Alloh sehingga hal tersebut tidak tidak perlu ada perubahan.

Maka dengan hal inilah yang kemudian membuat kedua tokoh tersebut “berkonflik” sehingga muncullah sebuah gagasan dari K.H As’ad Humam dan juga dari team tadarus angkatan muda masjid dan mushola ( team tadarus “AMM” ) di Yogyakarta, hal ini bertujuan untuk menyusun sendiri dengan pengembangan dalam penggunaan cara cepat untuk belajar membaca Al Qur’an melalui metode Iqro.

Itulah sejarah dari K.H. As’ad Humam, Sang Penemu Metode Revolusioner Baca Alquran: Iqro.